Senyum itu begitu lembut...
Kala menikmatinya senja itu..
Sekilas dan hanya sekilas
Diantara titik tiris gerimis
Asa paksa tuk kejar senyuman itu
Namun tlah berlalu disapu waktu
Sesal tak menikmatinya sesaat lagi
Hingga sirna asa pergi
Waktu berlalu dan terus berlalu
Tinggalkan tanya akan senyuman itu
Dan antara samudera puteri
Senyum itu datang kembali
Tapi aku tetap tak berani
Selalu ada sesuatu
Hingga senyum itupun sirna
Berlalu bersama empunya
Sempat asaku teruap
Kehilangan senyum nan indah
Kala senyuman itu tlah berubah
Muram...
Ya muram nan begitu kelam
Layu...
Bak dedaun tanggal kala terik kemarau
Dan selalu ada jalan
Agar senyum indah terlahir kembali
Yang kubingkai tersendiri
Dalam sebuah kamar hati
Asakan tak berlalu lagi
Selamanya hanya untuk hati
Kala menikmatinya senja itu..
Sekilas dan hanya sekilas
Diantara titik tiris gerimis
Asa paksa tuk kejar senyuman itu
Namun tlah berlalu disapu waktu
Sesal tak menikmatinya sesaat lagi
Hingga sirna asa pergi
Waktu berlalu dan terus berlalu
Tinggalkan tanya akan senyuman itu
Dan antara samudera puteri
Senyum itu datang kembali
Tapi aku tetap tak berani
Selalu ada sesuatu
Hingga senyum itupun sirna
Berlalu bersama empunya
Sempat asaku teruap
Kehilangan senyum nan indah
Kala senyuman itu tlah berubah
Muram...
Ya muram nan begitu kelam
Layu...
Bak dedaun tanggal kala terik kemarau
Dan selalu ada jalan
Agar senyum indah terlahir kembali
Yang kubingkai tersendiri
Dalam sebuah kamar hati
Asakan tak berlalu lagi
Selamanya hanya untuk hati

Tidak ada komentar:
Posting Komentar