Sabtu, 28 Agustus 2010

BERKAHMU

Jalan masih lebar dalam langkahku
Tapi tubuh tlah memar
Terpukul hantam deru aral yang rejam cabik tubuh layuku
Ku kais-kais sisa langkah dengan jari tergetar
Masih adakah aku bercita tuk gapai langkah baru
Duniaku sepi .......!
Semua diam tenggelam hanyut badai menghancur lebur
Tetapi.......!
Saat aku rubuh .......
Terlentang tanpa kuasa
Nanar dara terpandang menyandang pedang
Kiri pedang silau haus darah
Kanan mawar harum tercium mekar
Miris hatiku teriris
Terpejam aku menanti waktu
Dara angkat tangan kiri terasa nyeri
Ajal.......Tiba.......!
Aku terpana
Tak kurasa pedih kuliti nyawaku dalam putus asa
Jua harapan sirna
Ternyata beda.......!
Selembut sutera merayapi lukaku
Sekuntum tangkai paksakan jariku genggam
Wangi harum seruak aroma mawar
Mataku terbuka lalu bangkit
Tersimpuh lagi mendekap pertiwi
Dua anak sungaiku mengalir rasakan haru
Tak bisa kubayar berkahmu
Bangkit lari kusertakan dara
Tuju hanya sebiji tanpa duanya
Mengikat dalam ladang bhakti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar