Senin, 16 Agustus 2010

SENANDUNG NEGERI

Mendung telah berarak menganak langit
Mentari remang tak mampu tuk memanggang pertiwi
Ketika bumi ditaburi darah putera pertiwi
Tuk lepas belenggu imperial
Yang himpit asasi kita
Dedaun berderak tiada rela
Gunung menangis dalam sendu
Dan malam gulita tanpa rembulan
Hanya bintang lelah mengangkasa
Semua terpaku pada induk negeri

Putra pertiwi...
Juangmu tak boleh terluka
Tuk gapai segala cita
Walau tak turut tuk kecapnya
Tapi itu yang engkau asa
Tuk isi semua yang tlah kau usaha
Kami hanya estafet dari perjuanganmu
Tapi kini negeri ini tlah musnah
Hilang ditelan sebuah kefanaan

Putera pertiwi ...
Semua ingin air tubuhmu tak tertumpah tersia
Tapi legamnya semangatmu tlah sirna
Oleh budak materi yang ingin tahta
Dan kini karnanya...
Negeri ini tlah hilang wibawa
Karna rakyat kini menderita
Oleh ulah segelintir manusia
Hingga melambung semua harga
Dan kami yang tidak tau tentang semua
Harus turut tanggung getah mereka

Putera Pertiwi...
Dan kini negeri ini dilanda misteri
Luka akibat ulah dari kami
Yang tak syukuri jerih dari menanam benih
Bumimu kini dilanda erosi
Yang membakar dalam hati
Kami merasa ngeri
Dengan nasib negeri warisanmu
Karna...
Keadaan tlah bertumpang balik
Dengan berbagai guncangan
Takut kami tak percaya diri lagi
Dengan terjualnya bumi kami
Dan terulang nasib yang kau alami
S'bagai puncak kekerdilan iman kami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar