Engkau sosok perkasa dalam tubuh lemahmu
Tiada kata lelah meski tiada yang peduli
Malam engkau terjaga kala semua terlelap
Serupa kala pagi menjelang
Segala kerjanya sungguh
Bukanlah untuk ia semata
Demi kami yang bahkan tak merasai
Tengoklah ia bimbing bocah bocah
Pagi hingga mentari tegak menjelang
Selepasnya bergulat dalam pengabdian mulia
Siapkan sajian lezat yang bahkan kami cela
Engkau tidak bosan
Bahkan esok engkau lakukan serupa
Sejenak kemudian
Engkau siapkan kami penampilan nan wibawa
Engkau selalu siapkan kami untuk menjadi sepantasnya
Harus tak boleh ada yang berpraduga
Kami hanyalah papa nan bersahaja
Tiap mata saksikan kami bak berada raja dan ratu
Peluhmu belumlah mengering sebenarnya
Dalam ringkuk lelah lelap matamu
Tapi dalam binar senyum bibirmu
Bersirat bahagiamu menjalani hari
Wahai wanita hebatku
Moga kelak kami mengerti
Bhakti sucimu tulus sejati
Hanya untuk kami
Kami yang memahamimu
Aku, Chinza, Tiyant dan Zhysie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar