Saksikan tubuh mungil berseragam
Bersemangat ia menantang tetes air mata
Nan tegas ditampung putih biru merah
Pembungkus badan mungil itu
Semangatmu bak kobaran asa pahlawan nak
Kepolosanmu tak mengerti gempita negeri ini
Tak ada yang menjamin basah lusuh tubuhmu
Mungkin kelak ia beruntung dan berjaya
Atau terhempas kandas terlunta dan tersisih
Ahh...... Siapa nan peduli
Itu nasibmu nasib kalian nasib anda
Nun dimasa nan sama para penguasa bangsa
Bersandar dudukan empuk nikmati sarapan eropa
Persiapkan energi kala bergelincir mentari
Mendebat mencaci berperang narasi
Demi kemajuan negeri nan bocah berseragam naungi
Nyatanya demi sejahtera nan pribadi
Sungguh bualan tak berperi
Bukankah para pejuang tlah berpetisi
Dalam untaian wasiat empat pilarnya
Sejatinya bocah kecil nan kuyub berseragam
Engkau nyata tlah didurhakai
Para budak kuasa dan materi
Usahamu tuk menatap hari depan bercahaya
Terenggut oleh pendurhaka bangsa
Kembali aku menyeringai dalam seruputan kopi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar