Bahkan terasa durhaka tuk menghargai
Kasihmu belum cukup kami ganti
Sayangmu belum cukup kami imbangi
Perjuanganmu belum cukup kami hadiahi
Sakitmu belum cukup kami obati
Kini kau kembali...
Meraung aku bukan karena pergimu
Tetapi karena kami belumlah mengabdi
Meratap aku bukan karena berat hati
Tetapi karena kami belumlah berbhakti
Menangis aku bukan karena gundah hati
Tetapi karena kami bagimu belumlah cukup arti
Sungguh kami mengikhlaskan kepulanganmu
Luluh air mata atas sesal
Lunglai tubuh atas silaf
Atas segala nan belum aku mampu
Mengganti atas segala nan kau beri
Pahlawan hatiku...
Gugur bungaku untuk hantarmu
Pada pusara terakhir nan abadi
Sosok hebatku...
Tunai telah janji bhaktimu
Dampingi kami memapah hidup
Tuhan...
Tak lagi aku dapat mengecupnya
Tak lagi aku dapat memapahnya
Tak lagi aku dapat mendekapnya
Tak lagi aku dapat merawatnya
Tak lagi aku dapat
Ahhh... sejuta hal tak lagi
Aku dapat lakukan
Sbagai bentuk ladang bhakti
Tuhan...
Sesalku sungguh menggurita
Mengakar hingga arteri
Aku tak berbhakti
Aku mendurhakai
Aku tlah sia siai
Atas sempat nan kumiliki
Tuhan...
Pahlawan hati kini
Tlah Engkau panggil dari pertiwi
Memenuhi atas segala janji
Tiap yang bernyawa pasti mati
Tuhan...
Rawatlah ia sebagaimana ia merawat kami
Kasihi ia sebagaimana ia mengasihi kami
Sayangi ia sebagaimana ia menyayangi kami
Cintai ia sebagaimana ia mencintai kami
Lindungi ia sebagaimana ia tulus lindungi kami
Cukupkanlah derita ia ketika dibumi
Cukupkanlah nestapa ia ketika nafas masih dimiliki
Cukupkanlah sakit ia tika masih bersama kami
Tuhan...
Gantikanlah derita jadi bahagia
Gantikanlah nestapa jadi suka cita
Gantikanlah sakit jadi seri seri
Aku merajuk pinta
** Terdedikasikan untuk Almarhum Ayahanda Tukiman Bin Iro Karso **
